Senin, 02 Mei 2011

Interaksi Desa dan Kota


Interaksi antar wilayah atau geography of circulation mencakup gerak dari barang, penumpang, migran, uang, dan informasi (Ullman dalam Daldjoeni, 1999:245). Hal-hal yang saling berinteraksi, antara lain vegetasi dan iklim, tanah, dan kawasan lahan; manusia dan sifat politis-ekonomis suatu wilayah; dan rumah tangga dan pertokoan.
Interaksi desa dan kota sangat dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik desa dan kota tersebut. Secara umum desa merupakan tempat pemukiman dengan pekerjaan di sektor agraris atau primer atau menghasilkan barang-barang mentah. Kota merupakan pemukiman dengan pekerjaan masyarakat yang berkebalikan dengan desa. Pemukiman kota sarat dengan fasilitas dan kegiatan sekunder dan tersier. Alasan tersebut menimbulkan interaksi antara desa dan kota: desa membutuhkan barang jadi (manufactur) dan kota membutuhkan bahannya (barang mentah).


Interaksi dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
  1. Berpindahnya manusia, barang, dan informasi di permukaan bumi.
  2. Untuk menjebatani jarak. 
  3. Efek-efek yang terjadi di titik-titik di antara terjadinya interaksi (antara pihak-pihak yang berinteraksi).
Perpindahan barang dan orang biasanya didahului oleh tersebarnya informasi melalui komunikasi. Dari adanya kegiatan interaksi muncul akibat, di antaranya:
  1. Sistem keruangan menjadi lestari. 
  2. Muncul pusat-pusat interaksi baru. 
  3. Terjadi persebaran baru dari barang dan manusia.
Unsur-unsur penting yang harus diperhatikan dalam interaksi desa dan kota adalah:
  1. Komplementaritas. Setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan cara pemenuhan yang berbeda pula. Sifat saling melengkapi antarwilayah ditunjukkan oleh adanya kerjasama, misalnya Kota Malang memperoleh pasokan apel dari Kota Batu. 
  2. Transferabilitas. Arus interaksi juga ditentukan oleh kemungkinan barang atau manusia dapat dipindahkan. Hal terebut terkait waktu, jarak, dan biaya. Semakin mudah transferabilitas, semakin besar arus interaksi. 
  3. Intervening Opportunity. Arus interaksi akan semakin kecil jika ada kemungkinan yang menyela. Misalnya adanya jalur yang rusak, atau musim (waktu) yang tidak mendukung. Hal tersebut akan membuat manusia memilih tujuan lain.
            Banyak teori yang menyatakan interaksi dalam angka-angka, di antaranya ada Rumus Carrothers, Model Gravitasi, Teori Titik Henti, Delimitasi Batas Pengaruh Kota, Titik Henti Pasti, dan Teori Kemungkinan-Antar. Teori-teori tersebut mencoba menyatakan interaksi antarwilayah menggunakan nilai-nilai.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan....