Manusia hidup selalu bergandengan dengan lingkungan alami yang akan mendukung kehidupan mereka. Masyarakat kebanyakan mendapatkan kebutuhan sandang, pangan, dan papan langsung dari lingkungan. Sedikit banyak kehidupan sosial manusia diwarnai oleh jenis lingkungannya, sehingga setiap masyarakat di suatu tempat unik dengan ciri khasnya tersendiri.
Mengikuti perubahan zaman dan isinya, lingkungan juga berubah. Perubahan itu baik secara alami atau dipaksa berubah karena pengaruh dari luar. Jika lingkungan berubah secara alami, kehidupan manusia akan tetap harmonis. Namun, jika lingkungan dipaksa untuk berubah, bencana lah yang datang. Bencana dapat membunuh dan merusak peradaban manusia atau paling tidak bencana juga mampu merubah kehidupan sosial manusia.
Bencana tergolong suatu perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan tersebut terjadi secara mendadak. Siap atau tidak, manusia yang terkena bencana harus mengikuti perubahan, baik dalam hal penghidupan ataupun seluruh aspek dalam hidupnya.
Sebagai contoh pertama, bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Bencana air bah tersebut selain menelan banyak korban jiwa dan harta-benda juga mengubah kehidupan beberapa masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan. Trauma yang menghantui tidak mudah dihilangkan, sehingga beberapa orang beralih menjadi petani. Peralihan profesi tentunya akan mengubah perilaku sosial masyarakat. Kedua, bencana lumpur di Sidoarjo. Masyarakat korban bencana tersebut menjadi terbiasa dimainkan emosinya akibat penanganan pascabencana yang tidak pernah selesai. Bahkan sebagian besar orang menjadi pasif dengan terus mengharapkan ganti rugi dari perusahaan dan pemerintah tanpa melakukan usaha yang lain. Kedua contoh di atas menggambarkan bahwa dengan adanya perubahan lingkungan, manusia di dalamnya harus turut berubah di mana hal tersebut akan menciptakan harmonisasi.
Terlepas dari semua itu, sebenarnya manusia sendiri lah—yang secara tidak sadar—menginginkan perubahan itu. Selama ini, bencana yang terjadi kebanyakan disebabkan oleh ulah manusia sendiri, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katakan....